Kepribadian Karyawan LMS

Macam-Macam Kepribadian Karyawan

Lingkungan kerja merupakan tempat bertemunya macam-macam kepribadian karyawan. Keberagaman kepribadian tersebut memiliki tujuan bersama yang ingin dicapai. Dalam keseharian, perbedaan kepribadian karyawan ini sering kali menimbulkan masalah.

Biasanya masalah di lingkungan kerja disebabkan karena kesalahpahaman dalam menyikapi sesuatu atau justru adanya ketidakcocokan kepribadian antartim. Oleh sebab itu diperlukan pengetahuan untuk memahami macam-macam kepribadian karyawan agar tercipta sinergitas di kantor.

Macam-macam kepribadian karyawan memiliki ciri khas yang menjadi karakter. Langkah awal memahami kepribadian rekan kerja adalah mengetahui kepribadian dan jenisnya. Selanjutnya mulai mencari jalan tengah untuk menyeleraskan perbedaan kepribadian tersebut.

Apa itu kepribadian?

Kepribadian atau personality merupakan kata yang berasal dari persona. Arti kata persona bagi bangsa Roma adalah bagaimana seseorang terlihat di depan orang lain. Persona sendiri dicontohkan condong pada topeng atau penutup muka yang biasa dipakai saat pertunjukkan drama di panggung pada masa Romawi. Topeng tersebut bisa menjadi alat bantu pemain drama dalam mendeskripsikan karakter atau watak seseorang.

Maka, pengertian kepribadian secara umum adalah tentang bagaimana seseorang dapat menampilkan citra atau kesan diri terhadap orang lain. Pada dasarnya, kepribadian tidak bisa hanya dinilai dari luar. Pasalnya kepribadian itu sifatnya netral, bukan baik atau buruk. Dalam hal ini sifat dan kepribadian adalah sesuatu yang berbeda.

Merujuk dari Agus Sujanto dkk (2004), kepribadian adalah suatu totalitas psikofisik yang cukup kompleks dari tiap individu. Kepribadian bisa terlihat dari tingkah lakunya yang unik.

Menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo, kepribadian adalah tingkah laku dan sifat khas seseorang yang bisa membedakannya dengan individu lain. Dengan demikian personality adalah sebuah integrasi dari karakteristik yang terstruktur, minat, pola tingkah laku, kemampuan, dan potensi yang dimiliki oleh seseorang.

Sementara itu, pengertian kepribadian menurut psikologi adalah karakteristik yang kuat dan unik dalam diri seorang manusia. Menurut Schultz & Schultz (2017), kepribadian bisa berubah pada situasi dan kondisi yang berbeda. Perbedaan jenis kelamin, etnis, dan budaya dapat memengaruhi perkembangan kepribadian seseorang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya yang berbeda akan membentuk kepribadian yang berbeda pula.

Menurut Feist & Feist (2008), kepribadian menyatakan definisi dan pengertian kepribadian sebagai pola sifat dan karakteristik unik yang relatif permanen dan konsisten. Karena karakteristiknya yang unik, maka kepribadian satu orang dengan orang lainnya tentu akan berbeda. Nah, hal ini disebabkan karena kepribadian terbentuk dari faktor genetik (bawaan) dan lingkungan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ewen (2010), kepribadian adalah aspek perilaku yang relatif menetap di dalam diri manusia dan tidak berubah-ubah.

Macam-macam kepribadian

Banyak ahli menjelaskan beragam tipe kepribadian manusia. Salah satu tokoh yang dikenal dengan konsep macam-macam kepribadian adalah Carl Gustav Jung. Tokoh psikolog yang berasal dari Swiss ini dikenal sebagai pencetus psikologi analitis. Selain itu, konsep tipe kepribadian C.G Jung juga dikenal luas.

Dalam hal ini, C.G Jung memperkenalkan istilah introvert dan extrovert yang muncul sekitar tahun 1920-an.  Kedua tipe kepribadian ini mengurutkan orang ke dalam bagaimana mereka mendapatkan atau menghabiskan energinya. C.G Jung membagi macam-macam kepribadian manusia dalam dua tipe, yakni introvert dan extrovert. Keduanya berbeda, namun masing-masing memiliki karakteristik dan keunikan.

Apa itu introvert?

Introvert adalah tipe kepribadian seseorang yang mendapatkan atau mengisi ulang energinya dari dalam diri atau pikirannya. Seorang dengan tipe kepribadian introvert adalah orang dengan kualitas tipe kepribadian yang dikenal sebagai introversi atau mereka merasa lebih nyaman ketika berfokus pada pikiran dan ide-ide batinnya dibandingkan apa yang terjadi secara eksternal. Orang introvert sangat menikmati waktu hanya dengan satu atau dua orang, daripada kelompok besar atau orang banyak.

Ketika mendengar kata introvert, mungkin yang terbersit adalah sosok seseorang yang pemalu atau pendiam dan lebih suka menyendiri. Pikiran tersebut kurang tepat menggambarkan kepribadian introvert. Orang dengan kepribadian introvert bisa jadi pemalu, namun ada pula yang justru senang tampil. Akan tetapi dirinya mendapatkan energinya kembali ketika menyendiri.

Ciri-ciri orang introvert

Orang berkepribadian introvert memiliki karakteristik unik. Orang introvert punya kebiasaan atau perilaku yang mampu menunjukkan ciri-ciri orang introvert. Adapun ciri-ciri orang introvert sebagai berikut:

  1. Lebih suka menghabiskan waktu sendiri

  2. Merasa mudah lelah ketika bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain

  3. Membutuhkan ketenangan untuk berkonsentrasi atau fokus

  4. Tidak suka bekerja secara kelompok

  5. Melamun atau menggunakan imajinasi untuk menyelesaikan masalah

  6. Mundur ke dalam pikiran mereka sendiri untuk beristirahat

  7. Lebih suka berteman dengan orang-orang dalam lingkaran pertemanan kecil

 

Tipe-tipe orang introvert

Pada 1980-an, peneliti Arnold Henjum, Ph.D., menerbitkan sebuah konsep introversi dalam dua kategori, yaitu Tipe A dan Tipe B. Arnold meneliti siswa di lingkungan pendidikan dan hasil penelitian mengungkapkan ada dua tipe introvert. Arnold mendefinisikan introvert Tipe A sebagai mandiri dan percaya diri, sementara introvert Tipe B tampak pemalu dan menarik diri.

Introvert tipe A disebutkan dapat mencapai tujuan mereka dengan mudah, sementara introvert Tipe B membutuhkan bimbingan. Dalam pandangan tradisional tentang spektrum introversi-ekstraversi, kepercayaan diri yang dimunculkan oleh introvert Tipe A sering disejajarkan dengan persepsi ekstraversi.

Muncul pula tipe kepribadian ambang di mana orang introvert memiliki sisi extrovert. Istilah kepribadian ambang disebut pula ambivert. Adapun pengertian dari ambivert adalah tipe kepribadian yang terbentuk dari gabungan kepribadian introvert dan ekstrovert. Orang dengan kepribadian ambivert bisa menjadi introvert atau ekstrovert tergantung pada situasi yang dihadapi.

Apa itu extrovert?

Extrovert adalah kebalikan dari introvert. Extrovert adalah tipe kepribadian seseorang yang mendapatkan energi ketika bertemu dengan orang lain. Orang extrovert lebih menyukai lingkungan yang interaktif. Tipe kepribadian yang satu ini biasanya dimiliki oleh orang yang perhatiannya diarahkan ke luar dirinya sendiri. G. Jung mendefinisikan extrovert adalah kepribadian yang lebih cenderung menikmati ruang bebas yang aktif dengan cara bergaul dan suka berbicara dengan orang sekitarnya.

Orang dengan tipe kepribadian extrovert dikenal sebagai seseorang yang pandai bergaul, berbicara di depan orang banyak, ramah, suka berteman, dan mudah menyesuaikan diri di dalam lingkungan baru.

Ciri-ciri orang extrovert

Seseorang dengan kepribadian extrovert memiliki karakteristik, yakni lebih terbuka dibandingkan introvert. Maka tak heran apabila seseorang yang extrovert lebih menyukai beraktivitas dengan banyak orang. Adapun ciri-ciri orang extrovert lainnya sebagai berikut:

  1. Selalu memiliki semangat dan antusias terhadap sesuatu

  2. Senang bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain

  3. Supel, mudah bergaul, dan adaptif dengan lingkungan sekitar

  4. Senang menjadi pusat perhatian

  5. Suka bekerja secara kelompok

  6. Memiliki rasa percaya diri yang besar

  7. Pandai berbicara di depan umum

 

Tipe-tipe orang extrovert

Dalam buku Psychologische Typen, Carl Jung membagi tipe orang extrovert dalam empat jenis extrovert antara lain:

1. Extroverted sensors

Orang dengan tipe extroverted sensors menyukai rangsangan langsung dari lingkungan sekitar. Panca indera mereka bekerja untuk memahami suatu hal yang terjadi dan mempelajari hal tersebut. Biasanya mereka tetap mempercayai pengalaman pribadi lalu mencari faktanya.

2. Extroverted intuitors

Tipe kepribadian extroverted intuitors ini mencenderung menggali ide-ide abstrak dan berdiskusi mengenai topik intelektual. Mereka gemar melakukan analisis dan mencari sebab-akibat dari sebuah permasalahan.

3. Extroverted feelers

Tipe kepribadian extroverted feelers ini tipe orang yang suka berkumpul dan senang dikelilingi orang banyak. Mereka tergolong orang yang paling sedikit memiliki waktu untuk sendiri. Energinya didapatkan dari berkumpul dan bersosialisasi dengan orang lain.

4. Extroverted thinkers

Tipe kepribadian extroverted thinkers biasanya menduduki posisi sebagai pemimpin lantaran memiliki sikap tegas. Selain itu, rasa percaya diri yang dimiliki tipe kepribadian ini senang dengan tantangan sekaligus punya sistem yang terstruktur dalam menjalankan sebuah aktivitas.

Penyebab Orang Menjadi Introvert atau Extrovert

Para ilmuwan tidak tahu pasti apakah ada penyebab introversi atau ekstroversi. Apa yang mereka ketahui adalah otak kedua tipe kepribadian bekerja sedikit berbeda satu sama lain. Para peneliti telah menemukan bahwa introvert memiliki aliran darah yang lebih tinggi ke lobus frontal daripada extrovert. Bagian otak ini membantu mengingat sesuatu, memecahkan masalah, dan merencanakan ke depan.

Otak introvert bereaksi berbeda terhadap dopamin daripada otak extrovert. Dopamin sendiri adalah hormon yang mengaktifkan bagian otak untuk mencari kesenangan. Introvert dan ekstrovert memiliki jumlah bahan kimia yang sama, tetapi otak introvert cenderung hanya merasa lelah ketika otak ekstrovert mencari kebahagiaan.

Di sisi lain, ada yang menyebutkan bahwa penyebab introvert bisa dilihat dari dua faktor utama, yakni gen dan lingkungan. Sifat seseorang bisa diturutkan secara genetik dari orangtua. Seseorang yang terlahir dari keluarga introvert, maka kemungkinan akan ada pola berkembang yang memengaruhi kepribadian seorang introvert, tetapi hanya sebagian gen yang berkontribusi pada kepribadian.

Faktor lingkungan dan pola pengasuhan turut berkontribusi pada perkembangan kepribadian seseorang. Umumnya, tingkah laku keluarga dalam merespons lingkungan sekitar dapat membentuk kepribadian seseorang.

Dalam proses pelatihan karyawan perusahaan, salah satu keunggulan LMS (Learning Management System) di dunia kerja adalah kemampuannya memfasilitasi model pembelajaran kolaborasi (collaborative learning) dan komunikasi antar sesama karyawan, juga antar karyawan dan pengajar. Hal ini dicapai melalui fitur forum diskusi  yang memungkinkan pertukaran ide dan kerjasama tim yang lebih baik.

Dengan LMS, perusahaan dapat lebih produk dan efektif dalam mengelola karyawannya. LMS memungkinkan aksesibilitas dan ketersediaan materi pelatihan secara online, sehingga karyawan dapat mengaksesnya kapan saja dan di mana saja, meningkatkan fleksibilitas pembelajaran. LMS membantu dalam pengorganisasian materi pelatihan dengan mudah, sehingga karyawan dapat dengan cepat menemukan dan mengakses materi yang relevan.

Sebelum membahas pembelajaran secara kolaboratif, mari kita lihat dulu apa saja manfaat LMS untuk perusahaan?

Manfaat LMS untuk Perusahaan

LMS memiliki segudang manfaat bagi perusahaan. Dengan menggunakan LMS, perusahaan bisa jadi lebih produktif dan efektif. Fitur-fitur yang disediakan oleh LMS biasanya lengkap untuk memudahkan sistem kerja perusahaan. Apa saja manfaat LMS untuk perusahaan?

  1. Peningkatan Aksesibilitas dan Fleksibilitas

LMS memungkinkan karyawan untuk mengakses pelatihan online di berbagai lokasi dengan fleksibilitas waktu dan tempat, baik di kantor, di rumah, atau saat bepergian.

  1. Pengurangan Biaya dan Efisiensi

Dengan LMS, perusahaan dapat mengurangi biaya dan waktu dibandingkan dengan pelatihan konvensional. Dia juga mengurangi beban administratif terkait pelaporan dan pemantauan pelatihan.

  1. Peningkatan Kualitas Pelatihan

Dengan LMS, perusahaan dapat menyajikan materi pelatihan yang konsisten dan terstandarisasi, terstruktur dengan baik, serta memastikan karyawan menerima informasi relevan dan up-to-date, meningkatkan kualitas pelatihan dan keseragaman pemahaman konsep-konsep penting.

  1. Tracking dan Evaluasi Kemajuan

LMS menyediakan alat untuk melacak kemajuan karyawan dalam pelatihan, sehingga perusahaan dapat mengukur efektivitasnya, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan memberikan feedback yang lebih terarah, memastikan tujuan pembelajaran tercapai.

  1. Pengembangan Karyawan

LMS dapat digunakan sebagai alat untuk pengembangan karyawan. Perusahaan dapat menyediakan kursus pelatihan tambahan atau modul pembelajaran lanjutan melalui LMS, memungkinkan karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi mereka. Ini membantu dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang berkelanjutan di perusahaan.

  1. Pembelajaran Kolaboratif

Terakhir, LMS memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antar karyawan. Melalui fitur-fitur seperti forum diskusi, karyawan dapat berinteraksi, bertukar ide, dan berbagi pengalaman. Ini membantu membangun budaya kolaboratif di perusahaan dan mendorong belajar dari satu sama lain.

First slide