Tips Menulis Kreatif Kursus

12 Tips Menulis Kreatif Buat Karya Yang Fenomenal

Menulis tampaknya sangat sederhana seperti kita berbicara setiap hari, tetapi sebuah bekal dalam menulis itu sangat penting bagi siapa saja yang ingin menjadi penulis. Karena, menulis untuk sebuah karangan, karya tulis atau semacamnya tidak hanya sekadar menulis biasa.


Menulis adalah proses membuat teks untuk sebuah catatan, informasi, atau cerita. Kamu dapat menulis di media kerja menggunakan alat bantu seperti pulpen atau pensil. Tetapi, pada zaman modern seperti sekarang ini, kamu dapat menulis menggunakan teknologi seperti laptop atau komputer, atau biasa disebut dengan mengetik.


Pada awalnya, gambar-gambar seperti hieroglif pada zaman Mesir Kuno bisa dikatakan sebagai menulis. Bagaimanapun, karakter itu muncul sekitar 5000 tahun yang lalu. Selain itu, orang dari Irak menciptakan banyak simbol di atas tanah liat. Simbol mewakili suara, berlawanan dengan hieroglif, yang mewakili kata dan objek.


Menulis juga merupakan proses memasukkan kreativitas dan gagasan ke dalam bahasa tulis, yang biasa disebut karangan. Hal ini karena pengarang mengungkapkan pikiran, ide, pendapat, dan keinginannya dalam kalimat. Oleh karena itu, Mikkha pada kali ini akan membahas mengenai tips menulis kreatif.


Sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu kamu pelajari sebelum kamu dapat menuangkan pikiran, ide, pendapat, dan keinginan ke dalam teks. Karena tulisan harus bermakna bagi pembaca. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tips menulis kreatif, mari simak ulasan berikut!

Pengertian Menulis Kreatif

Menulis kreatif adalah proses menulis satu karya dengan cara yang berbeda dari yang lain. Menulis kreatif jelas berbeda dengan menulis majalah, jurnalistik, atau laporan.


Menulis kreatif melibatkan proses mengungkapkan ide, gagasan dalam bentuk pemikiran, dan imajinasi kreatif penulis sehingga menarik bagi pembaca. Secara umum, tujuan menulis kreatif adalah untuk menarik perhatian dan menghibur pembaca. Oleh karena itu, proses pembuatannya membutuhkan kemampuan pengarang untuk membangun imajinasi pembaca.


Menulis kreatif adalah kegiatan menulis dalam hal sastra. Menulis kreatif menekankan pada sikap positif seseorang terhadap tulisan dan kemampuan untuk menemukan proses kreatif yang membuat tulisan menjadi bagus dan menarik. Berbeda dengan “penulisan kreatif” yang memberikan kesan terlalu statis. Menulis kreatif dekat dengan karya yang sudah jadi dan mengarah pada hasil karya.


Menulis Kreatif sebenarnya adalah proses menuangkan ide dan gagasan sebagai bentuk kontrol atas pemikiran kreatif menjadi tulisan yang hebat dan menarik. Selain itu, menulis kreatif adalah ekspresi dari ide bahwa ide-ide yang tidak biasa mengalir ke dalam berbagai bentuk tulisan. Menulis kreatif adalah menulis untuk sastra. Dalam bentuk puisi, cerita pendek, novel, naskah drama, dan lain-lain.

Tips Menulis Kreatif

Dalam menulis kreatif tentu memiliki beberapa caranya tersendiri, karena menulis kreatif berbeda dengan menulis karya ilmiah. Agar kalian mengetahui dan memahami bagaimana cara menulis kreatif yang baik dan benar maka kalian bisa simak ulasan di bawah ini.

1. Manfaatkan Pancaindra yang Kamu Miliki

Tips pertama untuk menulis kreatif adalah menggunakan pancaindra yang kamu miliki. Pancaindra adalah sistem fisiologis tubuh manusia untuk mengenali, merasakan, dan merespons berbagai rangsangan fisik. Ketika suatu sensasi merasakan sesuatu, sensasi tersebut mengumpulkan informasi untuk memberikan persepsi dan respons.


Kemampuan merasakan rangsangan adalah kemampuan untuk mengendalikan semua aspek persepsi, perilaku dan pemikiran. Pancaindra yang dimiliki oleh manusia meliputi, peraba, penglihatan, penciuman, pendengaran, dan perasa.


Pancaindra ini mendorong pembaca untuk mengingat pengalaman mereka, membangun imajinasi mereka, dan mengingat peristiwa masa lalu. Saat ini, penulis cenderung fokus pada penglihatan, sentuhan, dan pendengaran. Di sisi lain, indra perasa hanya digunakan untuk membangkitkan ingatan ketika pembaca membaca cerita. Secara khusus, sebuah cerita di mana kamu dapat menceritakan tentang aroma sesuatu.

2. Menggunakan Teknik Deskriptif

Tips menulis kreatif selanjutnya adalah dengan menggunakan teknik deskriptif. Deskriptif adalah sebuah tulisan yang memiliki sifat untuk memberi pembaca kesan tentang suatu objek, peristiwa, ide, gagasan, dan tempat yang disampaikan oleh penulis.


Penggunaan teknik penulisan deskriptif dalam penulisan kreatif dimaksudkan untuk menjelaskan adegan. Namun, penulis hanya perlu menggambarkan adegan yang dimaksud dengan cara lain atau dalam bahasa visual, tidak semua detailnya.


Penjelasan ini membantu pembaca membayangkan harapan penulis dan menjelaskan situasi dalam cerita. Misalnya, seorang pegawai dapat mengubah frasa “dia sangat besar” menjadi “matanya selalu terlihat melotot.”

3. Perhatikan Penggunaan Bahasa

Cara menulis kreatif yang tidak kalah penting adalah kemampuan dalam memilih bahasa. Pemilihan bahasa dalam hal ini dapat disebut dengan kemampuan untuk menggunakan bahasa yang renyah. Bahasa renyah bagus untuk kalimat populer dan segmentasi anak muda. Anak-anak muda selalu senang dengan hal yang baru dan menyenangkan.


Penggunaan bahasa tulis dapat dilihat dari segi kepentingan dan kebutuhan. Untuk teks pendidikan, tidak mungkin menggunakan bahasa renyah. Pasti menggunakan bahasa yang lebih baku, sebaiknya bahasa ilmiah.


Penggunaan bahasa membutuhkan kreativitas yang kamu miliki sendiri. Seorang penulis terampil yang dapat memilih diksi yang tepat untuk tulisannya. Teknik ini sebenarnya sulit dan mudah. Mudah jika kalian juga sering membaca tulisan kreatif.


Memilih bahasa yang tepat dapat memengaruhi pesan yang diterima oleh pembaca. Selain itu, dapat memengaruhi pembaca untuk memahami apa yang sedang ditulis.


Di sisi lain, penulis yang tidak pandai menggabungkan pilihan bahasa yang tepat maka tulisan akan merasa hambar, kaku, dan membosankan. Untuk melahirkan tulisan-tulisan yang terbilang renyah membutuhkan waktu dan jam terbang yang tinggi.

4. Hindari Penggunaan Kata Sifat

Tips menulis kalimat kreatif selanjutnya adalah menghindari kata sifat. Kata sifat adalah kata yang mengubah kata benda atau kata ganti. Kata sifat ini biasanya membantu untuk menggambarkan suatu objek, orang, atau sesuatu yang lebih akurat. Kata sifat sangat sering digunakan dalam kalimat untuk membentuk sebuah cerita. Namun, hindari menggunakan kata sifat dalam penulisan kreatif.


Penulis dapat mengganti kata sifat dengan kalimat yang lebih menarik. Misalnya, “pria itu memiliki bau yang tidak sedap” menjadi “wanita menutup hidungnya setiap kali dia berada di dekat pria berbaju hitam.” Hal ini dikarenakan, kalimat-kalimat ini membuat kata sifat yang pendek tetap lebih menarik dan imajinatif. Sehingga pembaca lebih tertarik dan bisa membayangkan ceritanya.


Selain itu, penggunaan kata sifat yang pendek dalam cerita tidak merangsang imajinasi pembaca. Bahkan, pembaca juga akan lebih sulit untuk mendapatkan gambaran cerita penulis.

5. Hindari Penggunaan Kata Keterangan

Tips menulis kreatif selanjutnya adalah menghindari kata keterangan. Kata keterangan adalah kata yang menjelaskan kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan lainnya. Ada banyak jenis kata keterangan, yaitu waktu, tempat, alat, keadaan, dan penyebab.


Namun, saat menulis kreatif, sebaiknya hindari kata keterangan. Ketika berbicara tentang menulis kreatif, menghindari kata keterangan dapat membuat tulisan yang terlihat biasa saja menjadi lebih kreatif.


Contohnya, penulis dapat menerjemahkan kata keterangan “Suami Dian bekerja keras” menjadi kalimat yang lebih menarik seperti “Suami Dian bekerja sampai dia tidak punya waktu untuk istirahat.”

6. Menggunakan Kata Benda

Kata benda adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan nama orang, tempat, dan benda. Ada dua jenis kata benda, yaitu kata benda konkret dan kata benda abstrak. Kata benda konkret digunakan untuk hal-hal yang dapat dikenali oleh pancaindra. Sedangkan kata benda abstrak digunakan untuk hal-hal yang dapat dikenali oleh pikiran. Kata benda sangat sering digunakan dalam cerita. Namun, kamu dapat menggunakan kata benda yang lebih menarik dalam kalimat kreatif, seperti kata “anjing” diganti menjadi “Si Gukguk”.

7. Menggunakan Kata Perumpamaan

Perumpamaan atau metafora adalah penggunaan kata dan frasa yang merupakan persamaan dan perbandingan, bukan makna sebenarnya. Metafora adalah ungkapan yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu secara langsung dalam bentuk perbandingan yang serupa, menghilangkan kata-kata seperti, layaknya, dan semacamnya.


Metafora adalah cara yang bagus untuk memulai menulis kreatif. Namun, jangan sampai penulis menggunakan metafora yang berlebihan dalam tulisannya agar tidak terlihat basi. Teknik menulis kreatif menggunakan metafora biasanya ditemukan dalam karya sastra puitis. Karena penulis menggunakan perumpamaan untuk menjelaskan semua imajinasi dalam tulisan.

8. Membuat Dialog

Dialog adalah bentuk sastra dan teater yang di dalamnya terdiri dari percakapan lisan atau tertulis antara dua orang atau lebih. Dalam karya tulis, dialog juga disebut sebagai percakapan dua arah antara dua orang atau lebih.


Dalam menulis kreatif, menciptakan karya yang ditulis menggunakan teknik dialog membantu pembaca menjelajahi adegan seolah-olah mereka berada dalam sebuah cerita. Selain itu, dialog membantu pembaca memahami karakter tokoh dengan mengungkapkan emosi dan menekankan suasana hati. Jadi cobalah untuk menggunakan dialog dalam cerita yang kamu buat.

9. Melakukan Riset

Riset adalah suatu proses penyelidikan, investigasi, atau pengamatan yang dilakukan secara cermat dan sistematis. Langkah ini bertujuan untuk menemukan, menafsirkan, dan mengoreksi fakta sebelum kamu mulai menulis cerita fiksi dan nonfiksi.


Menulis kreatif tergantung pada imajinasi, tetapi penulis masih membutuhkan penelitian. Dalam hal ini, riset juga membantu penulis dalam menentukan dan mengembangkan ide-idenya. Oleh karena itu, penting untuk meneliti topik yang dibahas sebelum menuliskannya.

10. Merenungkan Arah Tulisan

Menulis kreatif pastinya membutuhkan sebuah perenungan. Dengan merenung dan berpikir maka penulis akan menghasilkan ide dan memungkinkan otak untuk melihat wawasan dari sudut yang berbeda. Merenung bukan hanya memikirkan satu cabang saja, tetapi juga memikirkan cabang-cabang lainnya.


Setiap cabang dengan cabang yang lainnya juga dapat menghasilkan cabang diskusi yang lebih fokus dan detail. Terkadang momen perenungan ini adalah saat yang tepat untuk menemukan pesan berbentuk berlian yang belum pernah ditemukan atau dipikirkan oleh penulisnya. Pada tahap perenungan inilah penulis menemukan wahyu dan pencerahan. Pencerahan dan wahyu ini sangat bermanfaat dan mencerahkan bagi para pembaca.


Tentu saja, tulisan yang dihasilkan akan lebih unik. Hal itu terjadi karena ditulis dari perspektif yang berbeda, wawasan yang berbeda, dan sesuatu yang baru. Sebenarnya, pembaca sedang mencari sesuatu yang baru. Pembaca bosan membaca teks-teks umum yang begitu-begitu saja.

11. Ekspresikan Emosi di Dalam Tulisan

Mengekspresikan emosi merupakan bentuk komunikasi yang melibatkan perubahan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang mengiringi emosi. Mengekspresikan emosi ini juga merupakan upaya untuk menyampaikan perasaan kamu ketika sedang marah, sedih, atau bahagia.


Namun, ketika menulis kreatif, penulis harus menggunakan kata-kata yang lebih menarik untuk mengekspresikan emosinya. Penulis dapat menggunakan berbagai cara, misalnya melalui tindakan dan dialog.


Penulis harus menghindari penggunaan kata-kata seperti “bersemangat” atau “terkejut” untuk mengekspresikan emosi. Untuk mengungkapkan emosi, penulis dapat mengganti kata tersebut dengan kalimat “Saya suka menggigit bibir bagian bawah.”

12. Hasilkan Ide Orisinal

Menulis kreatif membutuhkan ide-ide orisinal. Keaorisinalan ini menunjukkan bahwa pesan tertulis yang ingin disampaikan juga berbeda. Tentu saja, membaca artikel dan pandangan umum pasti sangat membosankan.


Hal yang sama berlaku ketika mencari informasi di internet. Ketika harus memasukkan kata kunci, kata kunci itu akan banyak yang muncul di halaman Google. Sayangnya, pada dasarnya ada banyak argumen yang sama. Tidak ada diskusi atau ide baru tentang kata kunci ini.


Bedah Trik Adobe Premiere untuk Pemula
Live
Bedah Trik Adobe Premiere untuk Pemula
Live Training Save 40%
Rp. 220.000 Rp. 495.000

logo
Mikkha edu For Provider
Trainer
Buy Training
Bedah Trik Adobe Premiere untuk Pemula
Live
Bedah Trik Adobe Premiere untuk Pemula
Live Training Save 40%
Rp. 220.000 Rp. 495.000

logo
Mikkha edu For Provider
Trainer
Buy Training
Cara Menjual dengan Gaya Menggunakan Persuasive Copywriting
Live
Cara Menjual dengan Gaya Menggunakan Persuasive Copywriting
Live Training Save 50%
Rp. 220.000 Rp. 330.000

logo
Mikkha edu For Provider
Trainer
Buy Training
Jualan Banjir Closing dengan Jurus Copywriting
Live
Jualan Banjir Closing dengan Jurus Copywriting
Rp. 198.000

logo
Lukman Hanafi
Trainer
Buy Training
First slide